Rabu, 16 September 2015

ALAT BANTU FOTOGRAFI




            Ketika kita melakukan pemotretan, kita sebenarnya juga memerlukan kamera engan segala fasilitasnya dalam kata lain adalah alat pendukung. Alat pendukung (alat bantu)  ini juga membantu kita dalam setiap pemotretan selain itu, alat alat bantu ini juga mempengaruhi hasil pemotretan kita.
Alat bantu fotografi dibagi menjadi 2, yaitu alat bantu pemotertan dan juga alat bantu pencahayaan. 
 1.  Alat Bantu Pemotretan
A.    Filter
gambar filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kderjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring. Filter disini berfungsi sebagai penyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaanya dipasang diujung lensa. Filter sendiri memiliki 2 bentuk yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika ingin menggunakan Filter



square kita harus menambahkan ring khusus didepan lensa sedangkan untuk filter circle kita hanya perlu memperhatikan diameter dari lensa yang kkita pakai.
Macam-macam filter dan kegunaanya:
v  filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
v  filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
v  filter ND (natural density), mengurangi contrast.
v  filter warna, memberi efek warna.
v  filter soft, melembutkan objek.
v  filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
v  filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
v  filter multi image, memberi efek multi image.
v  filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
v  filter gradasi, memberi efek gradasi warna
B.     Tudung lensa
gambar tudung lensa
Tudung lensa berfungsi menghilangkan cahaya/ sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa, karena caahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna
C.     Tripod
gambar tripod
Tripod atau bisa disebut juga kaki tiga berfungsi sebagai penyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking)
D.    Monopod
Monopod memiliki fungsi yang sama dengan tripod, namun monopod hanya memiliki satu kaki penyangga saja sehimhha lebih praktis.
gambar monopod
E.     Kabel release
gambar kabel release
Bentuknya hampir sama seperti injeksi yang lentur.  Berfungsi untuk menghindari goncangan shutter  ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaan dipasang pada soket kabel release.
F.      Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbgai macam warna ,pola dan gambar
gambar contoh background
G.    Stand background
Alat `penyangga background, dan dalam penggunaanya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa disetting naik dan turun sesuai kebutuhan

gambar stand background
 

2. Alat Bantu Pencahayaan
Ø  Flash atau blizt

gambar flash/blizr


Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang dirasa kurang /minim misalnya pemotretan pada malam hari.  Namun kita juga bisa menggunakan flaskh pada siang hari. Penggunaan pada siang hari biasanya untuk fill in
Ø  Slave unit
gambar slave unit
Dapat juga disebut sebagai sensor. Cara kerjanya adalah menangkap cahaya dari main light untuk kemudia manyalankan sumber cahaya lain yang terhubung pada slave unit.
Ø  Sincron cable
Digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber pemotretan yang lain. Cara pengunaanya dengan menghubungkan nya dari sumber cahay tambahan kebody camera


gambar sincron cable
Ø  Holder/braket
gambar holder/braket
Alat ini digunakan jika kita menggunakanflash tambahan. Berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit.
Ø  Strobo/strobe
gambar strobo
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
Ø  Ac slave
gambar AC slave
Cara kerja dan penggunaan hampir mirip dengan strobo yang membedakan adalah sifat cahaya AC slave lebih melebar/ menyebarkesegala arah
Ø  Snoot
gambar snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.

Ø  Payung reflektor
gambar payung reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
Ø  Reflektor
gambar reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
Ø  Soft box
gambar softbox
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
Ø  Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya
gambar barndoors
Ø  Honeycomb/ sarang tawon
gambar honeycomb
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek.
Ø  Light stand
Alat yang digunaka untuk menyangga lampu studio
gambar light stand
Ø  Flash meter
Berfungsi sebagai pengukur indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan
gambar flash meter


Ø  Infrared sender
gambar infrared sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
Ø  Trigger
gambar trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro





Kamis, 03 September 2015

JENIS-JENIS KAMERA




1  Compact Digital
Compact Digital Camera atau yang biasa disebut kamera saku aka kamera pocket karena bentuknya yang kompak dan bisa dimasukkan kedalam saku. Kamera ini juga kadang disebut point and shoot camera karena kepraktisannya yang kita hanya membidik dan menjepret gambar yang kita inginkan tanpa perlu setting manual yang ribet. Kamera pocket biasanya easy to use dan relative murah. Cocok untuk pemula dan dibawa saat travelling dan juga untuk kebutuhan harian yang ingin memiliki kamera yang lebih bagus daripada kamera smartphone. Walaupun sekarang banyak juga tersedia smartphone yang memiliki kualitas kamera yang lebih bagus dari kamera pocket. Berbagai merk dan tipe yang telah ada saat ini adalah Nikon Coolpix L27, Sony DSC-W730 dsb. Kamera Digital biasanya di bikin Mudah di gunakan dan harga relatif murah… di bawah 1.5 juta. bahkan ada yang harganya 500 rebuan.. , dengan Kualitas image yg “se adanya” yg masih worthit. Untung di cetak 4R 5R.. dan penggunaanya yg Point And Shoot. kamera ini cocok bagi temen yg Masih Pemula atau Ingin punya Kamera yg lebih bagus dari kamera Hape kalian atau hp cenitnit hehehehe. biasanya Fitur Kamera Digital ini lengkap lho… Fiter alay alay , scene macem macem bahkan ada yg pake MP3 Player -_-. tetapi beside that,, 1/2’3 ~ 1/2,5 sensor yg digunakanya  dan tipe CCD walaupun Megapixel yg besar jangan harap hasil yg Crystal Clear.
Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
1. Ada mode exposure manual
2. Berukuran sensor besar
3. Dapat memilih format foto RAW
4. Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
5. Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
Keunggulan : kelebihan yang tersendiri seperti ringan, mudah dibawa, terutamanya kepada yang selalu „travel‟
Kekurangan : bateri yang tidak setahan DSLR, dan autofokus yang perlahan
G. kamera compact digital

2.     Bridge Compact Digital Camera
Biasa disebut juga bridge camera, atau advanced Compact camera. Jenis kamera ini merupakan level yang lebih tinggi daripada kamera pocket. Perbedaanya dengan kamera saku adalah Bridge camera ini tidak full otomatis, pengguna bisa mensetting secara manual exposure / Lensa kamera bridge ini tidak bisa digonta ganti layaknya kamera DSLR. Biasanya bentuk dan ukurannya lebih besar daripada kamera pocket. Contoh jenis kamera ini adalah Fujifilm Finepix S4600, Canon PowerShot G15 dsb. Zoom Besar , Kualitas Gambar Bagus , All in One.. Ultimate Tools. Biasanya Camera Jenis ini adalah Kamera “kedua” sang fotografer. Bentuknya Seperti DSLR dengan Lensa Super Zoom..Biasanya dari range 24mm – 720mm , 22mm – 660mm . Lensa Tele. Dengan kecepatan Continous Drive yg cepat.. 11 fps , 8fps , Full HD Movie
bisa di pasang Filter dan Converter di depan lensanya untuk keleluasan pengguna
Sayangnya GA BISA DI GANTI LENSA … Dan juga Sensor yg Sama dengan Prosumer. jadi sensornya tidak sebesar DSLR tetapi Kualitasnya tak Semaksimal DSLR. tetapi hal tersebut di bayar dengan Lensa Zoom yg Panjang dan Jarak Fokus minimum yg pendek yaitu 1cm (HS20EXR )Harganya juga kompetitif.. kisaran 1.5 hingga 4 jutaan . walaupun ada yg 7 jutaan ( XS1)bagi anda yg ingin traveling.. males bawa DSLR + Lensa ini itu.. Brigde adalah Jawabanya.
Karena Bridge juga bisa Manual dan Lain lain seperti DSLR. bahkan dari segi tehnologi Bridge terkadang Lebih canggih dari DSLR seperti menggunakan BSI CMOS Sensor
EXR Processor ( Fujifilm ) , Noise Reduction Control , High Speed Recording.
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
    kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR. Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat. Salah satu kelemahan Bridge Camera adalah untuk indoor photography dimana pencahayaannya terbatas, karena dengan sensornya yang kecil, maka ISO dimana noisenya masih dapat diterima hanya mencapai 200. Built-in Flashnya tidak dapat diandalkan dan sebaiknya memakai External Flash, tetapi hanya beberapa Bridge Camera yang memiliki slot untuk External Flash (hotshoe).
Keunggulan : lensa zoom yang panjang dan jarak fokus minimum yg pendek yaitu 1cm(HS20EXR ). Harganya juga kompetitif
Kekurangan : tidak bisa di ganti lensa dan juga sensor yg sama dengan prosumer jadi sensornya tidak sebesar DSLR

G. Kamera Bridge Compact Digital


3.      Prosummer
Kamera Prosmer Biasanya memberikan Kualitas gambar yg lebih baik Bahkan Mendekati Consumer Level DSLR dengan tehnologi Canggih seperti Canon Digic 5 , Fujifilm EXR Technology , Sony EXMOR dan sejenisnya Sensor yg Besar bertipe CMOS , Settingan Full Manual M dan Semi Manual P S A dengan Betuk yg Compact membuatnya Kamera ini cocok buat Enthusiast dan Fotografer. tetapi kurang cocok buat pemula karena Setinggan Manual nya terkadang hanya di mengerti orang yg bener bener ngerti fotografi. tetapi Harganya 2 bahkan 3 kali dari Kamera Digital biasa.  Merupakan kamera digital kelas menengah dengan fungsi yang hampir menyerupai SLR,biasanya bentuknya sudah mirip SLR, namun dengan berat lebih ringan dan lebih kecil.
Keunggulan : sudah dilengkapi dengan lensa tetap seperti fungsi zoom yang lebih jauhdibanding kamera saku (sampai di atas 10x), foto makro, dll
Kekurangan : lensanya tidak bias diganti sesuai kebutuhan
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja. Disebut Bridge Camera, karena pada awalnya sebagai jembatan antara Kamera saku digital dengan Kamera digital SLR, memiliki mode PSAM (Program, Speed, Aperture/Diafragma dan Manual), seperti halnya Kamera digital DSLR. Tetapi sekarang ini mode PASM kadang-kadang juga dimiliki oleh Kamera saku digital. Saat ini, Features dan Harga antar jenis kamera saling tumpang tindih, sehingga bisa saja Kamera saku digital harganya lebih mahal daripada Kamera digital SLR..
G. Kamera Prosummer
4.     Consumer DSLR
kamera DSLR ( Digital Single Lens Reflect adalah sama dan pengembangan teknologi darikamera SLR yang menggunakan media penyimpanan digital yaitu MEMORY CARD. DSLR cantik Bisa Ganti Lensa  Dan Warna Warni harga sedikit miris cuma 4 Juta Sampe 6 Jutaan..
Dengan Lensa Kit 18-55 , Kualitas gambar yg oke. menjadi pilihan anak Muda yg mau gaya
Atau anak anak yang suka hunting hunting.
Kekurangan :
·         harganya yang terbilang relatif mahal jika pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografi
·         lebih besar dan lebih berat dari camdig 
·         orang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus mengoperasikan banyaktombol.
 Kelebihan:
·         Lebih Fleksibilitas
·         Gampang Upgradable
·         Kinerja Yang Lebih Baik
·         Kualitas Gambar Lebih Baik
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
·         Bisa Ganti Lensa
·         Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
·          Harga Relatif murah 4 - 6 Juta
·         Menggunakan Lensa Kit 18-55mm



G. Kamera Consummer DSLR
5.     Mirrorless
Kamera Mirrorless adalah kamera yang pada dasarnya sama seperti kamera DSLR tapi tidak memakai cermin/pentaprisma. Mirrorless mempunyai banyak nama lain seperti Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC), Compact System Camera (CSC), Mirrorless System Camera (MSC), Digital Single Lens Mirrorless (DSLM). Mirorrless ini adalah kamera mirip DSLR tanpa mirror dengan bentuk yg kompak.
Kekurangan : gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yangmengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belumberpengalaman atau dengan subjek yang bergerak.
Kelebihan: memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSCmemberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri.
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Ukurannya yang relatif kecil, 
2. Beratnya yang ringan, 
3. Lensa yang dapat diganti-ganti,
4. Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5. Karena beberapa mirrorless ada yang sudah full format.
G. Kamera Mirrorless
6.     Semi Pro-DSLR
FULLFRAME atau APSH kualitas ga perlu di ragukan lagi deh karna harganya mahal dan biasa digunakan di studio foto.
Kelebihan :
Kekurangan :
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
Ciri yang paling menonjol adalah lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan. Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh). Kemudian pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.
G. Kamera Semi Pro-DSLR
7.     Boutique
Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong..
Kekurangan : harga lensa yang mahal
Kelebihan :
·         Stylish dan Powerfull
·         Kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR
Memiliki Ciri-ciri sebagai berikut :
Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong. Kualitas Kamera Butik lebih bagus daripada Fullframe DSLR seperti D3S , dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark.
G. Kamera Boutique
8.    


Medium Format DSLR
Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm.Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkamdiatas kamera.
Kekurangan :
·         harga peralatan yang relatif mahal
·         adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan sudut gambar yang sama
Kelebihan : kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehinggakebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduks

Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
·         Dilengkapi dengan Sensor+ technology, salah satu yang tidak didapatkan di Digital Back merek lainnya, Dengan Sensor + technology, Phase One IQ 140 dapat memilih antara 40 Megapixels atau 10 Megapixels tanpa menurunkan noise dan meningkatkan kecepatan dari 1.2 frame per second sampai 1.8 frame per second ( kecepatan tertinggi di kelas Medium Format Digital Back Camera). Dengan Sensor Plus, Iso dapat ditingkatkan dari (50-800) sampai (200-3200) sangat membantu untuk penggunaan diluar pada saat low-light condition.
·         Variasi pilihan koneks untuk tether ke computer. Dilengkapi dengan Firewire 800 dan Firewire 400 juga di lengkapi dengan USB 2 dan Generasi terakhir USB 3 yang sangat cepat.
G. Kamera Medium Format DSLR




Sumber :