CARA MENGOPERASIKAN KAMERA
- Lepas penutup lensa.
- Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke bawah.
- Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda panah. Secara otomatis viewfinder akan mati.
- Tekan tombol star/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol star/stop kembali untuk berhenti merekam.
KONTROL DASAR KAMERA VIDEO
1. Eksposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan
sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap
(under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
- Aperture (diafragma)
Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu
sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka
dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris
seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang
masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam
kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit,
sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam
satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar,
lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara
manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.
- Shutter Speed
Biasanya shutter speed standar di kamera
televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk
mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya
bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
- ND Filter
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk
mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna
cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah
hari yang terik.
- Gain
Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi
apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan
keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure.
Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar
menjadi agak coral (pecah).
2. Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan
cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah
filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu
tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan
penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru.
Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita
memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari.
Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1
(3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas
sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah
lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu
dan diukur dengan derajad Kelvin.
3. White Balance
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang
berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight)
mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai
suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK.
karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa
menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi
dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance
adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada
dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam
adegan.
4. Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati
atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari
sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke
close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke
long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:
Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada
handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.
5. Focus
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk
jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan
oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak
juga di viewfinder dan monitor.
depth of field atau bidang kedalaman adalah
bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.
Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman
yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang
sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau
objek bergerak.
Secara estetis depth of field sangat berperan
dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).
3 hal yang menentukan depth of field :
-Panjang
Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman
semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.
-f-stop/iris
Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) =
bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang
kedalamannya lebih lebar dari f/2.0
-Jarak
kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera dengan objek =
semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kemera dengan objek =
semakin sempit bidang kedalaman.
6. Audio Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena
selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat
Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang
bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan
tidak sampai kepada penonton.
TEKNIK MEMEGANG KAMERA VIDEO
A. POSISI TANGAN
1. Sikut menekan tubuh
Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari
memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini
tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh,
posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di
badan.
2. Membuat tumpuan lengan kiri
Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk
tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedangkan jari lainnya memegang dengan
kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa
kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini
dipakai jika akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.
3. Tumpuan kedua sikut
Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera.
3. Tumpuan kedua sikut
Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera.
B. SIKAP TUBUH
1.BERDIRILAH DENGAN BENAR
Satu lutut sedikit membengkok, posisi kaki
bersudut 45 derajat satu sama lain. Meskipun sederhana, teknik ini benarbenar
berpengaruh pada hasil rekaman Anda. Berdirilah dengan sebelah kaki sedikit
berada di depan lainnya. Cara ini akan meningkatkan kestabilan badan sehingga
Anda bisa berdiri lebih kokoh. Seperti dalam teknik silat, posisi kuda-kuda
akan menentukan kekokohan badan Anda.
2.PEGANG CAMCORDER DENGAN KEDUA TANGAN
Meskipun camcorder Anda adalah model yang
paling tipis dibandingkan lainnya. Lebih baik terlihat wajar dengan cara
merekam yang kokoh dan perlahan, daripada terlihat berakrobat dengan membawa
kamera dalam satu tangan. Letakkan satu tangan lewat grip (supaya mudah
menjangkau tombol zoom dan rekam), dan gunakan tangan satunya untuk membantu
memegang kamera.
3.LETAKKAN KEDUA SIKU TANGAN DI DEKAT DADA
Akan membantu membuat sebuah dudukan yang kuat
untuk camcorder Anda, dan membantu mencegah miringnya kamera, yang bisa terjadi
pada tangan Anda jika berada jauh dari badan.
4.BERSANDARLAH PADA SESUATU
Sebuah pohon, dinding bangunan, mobil, atau
apa pun asalkan obyeknya kokoh dan tidak bergeser, bisa Anda pakai. Pada
ruangan yang sempit dan kurang cahaya, cara ini akan sangat membantu.
5.MENURUNKAN LUTUT
Untuk menurunkan pusat gravitasi badan Anda
bisa mengurangi goncangan camcorder. Berlutut dengan lutut kiri di lantai dan
menempatkan siku yang memegang camcorder pada lutut kanan akan memberi pondasi
yang kokoh bagi rekaman Anda.
6.BIDIK DENGAN POSISI TIARAP
Sudut seperti ini tidak hanya bagus untuk
merekam subyek yang rendah (misalnya bayi merangkak), tetapi dengan Led- siku
di la-tai, dijamin Anda akan memperoleh rekaman yang mantap.
7.GUNAKAN LENSA SUDUT LEBAR
Mendekatlah pada obyek. jangan tergoda untuk
mencoba lensa zoom 20x (tele), karena penggunaan lensa tele akan meningkatkan
efek goncangan kamera, sedangkan lensa sudut lebar akan menutupinya. Dengan
mendekat ke obyek, 3erekaman suara juga akan lebih baik. Jika Anda harus
berjalan selama perekaman, tetaplah menggunakan lensa wide. Supaya tidak
goyang, pemakaian lensa tele harus dilengkapi dengan tripod, atau tempatkan
pada permukaan yang datar.
8.OBYEK YANG BERGERAK
Misalnya si kecil yang naik sepeda, gunakan
mobil. Mintalah bantuan seseorang untuk merekam lewat jendela mobil yang
berjalan perlahan. Tentu saja pengemudi harus menyesuaikan kecepatan dengan
obyekyang bergerak. Cara itu menghasilkan rekaman bergerakyang dramatis. Mobil
lebih dapat menyerap guncangan yang terjadi, dibandingkan jika Anda melakukannya
sambil berjalan atau berlari.
9.AKTIFKAN IMAGE STABILIZER atau Steady Shoot.
Feature ini cukup berarti dalam mengurangi
guncangan kamera. Sebagian camcorder menggunakan sistem digital (Digital Image
Stabiliser), dan lainnya memakai Optical.
10. LETAKKAN KAMERA.
Kadang-kadang cara terbaik untuk merekam tanpa
guncangan adalah dengan tidak memegang camcorder. Cari suatu permukaan yang
kokoh, sehingga Anda bisa mengatur kamera saat sedang merekam, hanya dengan
remote control. Bagian atas meja, bangku, mobil atau dinding bisa dimanfaatkan.
Sumber :
http://aryofebriantoro.blogspot.co.id/2013/11/cara-mengoperasikan-kamera-video.html
http://blog.jogjakamera.com/blog/detail/20-6+Control+Dasar+Pada+Kamera+Video
http://fatmanurilizzati.blogspot.co.id/2015/10/teknik-memegang-kamera-video.html
http://anaainun.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar